Sungai baru satu masalah. SMA Negeri 1 Asologaima pun minim guru. Belajar di rumah juga terkendala. Desa tempat Salomina tinggal belum ada listrik sama sekali. Jadilah Salo belajar hanya dengan bantuan pelita. Namun Salomina masih menyimpan cita-cita. Ia ingin kuliah dan menjadi dokter. Cita-cita yang juga menjadi keinginan ayah Salomina, salah satu kepala suku di kampung mereka.
Inilah potret perjuangan di abad milenium. Di tengah hiruk pikuk Hari Kebangkitan Nasional di Ibu Kota, nun jauh di pelosok sana, semangat kebangkitan itu melekat dalam keseharian. Tekad dan doa telah menjadi bekal menuju masa depan
Belum ada tanggapan untuk "Salomina Wandikbo Meniti Perjuangan Putri Papua Meniti Pendidikan"
Posting Komentar